Dugaan Korupsi Gedung UMKM USU Rp97 Miliar, Alexander Sinulingga Masuk Radar Kejatisu

Dugaan Korupsi Gedung UMKM USU Rp97 Miliar, Alexander Sinulingga Masuk Radar Kejatisu

Pembangunan Gedung UMKM Universitas Sumatera Utara (USU) di Jalan Dr Mansyur, Kota Medan senilai Rp97 miliar kini masuk dalam radar penyelidikan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut).

Informasi dari internal kejaksaan menyebutkan, sejumlah pihak bakal segera dipanggil terkait dugaan korupsi dalam proyek tersebut.

Seorang sumber di Gedung Kejati Sumut mengungkapkan, penyelidikan akan difokuskan pada indikasi kerugian negara akibat kekurangan volume material yang nilainya mencapai miliaran rupiah.

“Akan masuk dalam penyelidikan untuk diperiksa terhadap dugaan korupsi pembangunan gedung ini,” ujar sumber tersebut, Sabtu (23/8).

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumut sebelumnya telah menemukan sejumlah kejanggalan dalam proyek itu. Nama Alexander Sinulingga, pejabat yang pernah menjabat di Pemko Medan sebelum diboyong ke Pemprov Sumut, ikut diseret dalam sorotan publik.

Alexander disebut-sebut memiliki kedekatan khusus dengan Gubernur Sumut Bobby Nasution. Posisi ini membuatnya dinilai menggantikan peran mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Ginting, yang lebih dulu ditangkap KPK dalam kasus korupsi jalan senilai Rp231 miliar.

“Telah terjadi nepotisme. Tidak lebih hebat Topan Ginting dan Alexander Sinulingga ketimbang pejabat lain di Pemprov Sumut. Banyak yang berprestasi tapi justru terabaikan,” kritik Pemerhati Korupsi Otti Batubara.

Menurut Otti, gaya kepemimpinan Alexander Sinulingga disebut tak jauh berbeda dengan Topan Ginting. Arogan dan keras kepala, karena statusnya sebagai pejabat kesayangan gubernur.

“Lihat saja proyek-proyek peninggalannya di Medan. Banyak menjadi temuan BPK. Ini bukti Alexander bekerja bukan demi pembangunan, tapi karena kedekatan dengan Bobby Nasution,” tegas Otti.

Otti juga mendesak agar KPK ikut turun tangan, tidak hanya berhenti pada penangkapan Topan Ginting.

“KPK dan Kejaksaan harus periksa juga Alexander. Jangan hanya Topan saja, sementara pejabat lain yang terindikasi dibiarkan,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Alexander Sinulingga belum memberi klarifikasi. Pesan singkat via WhatsApp yang dilayangkan awak media tidak dibalas, begitu juga upaya konfirmasi berulang kali. (wol/man)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *